JESSIE J

Selasa, 11 Mei 2010

alasan-alasan yang mungkin di perdebatkan teman-teman, ketika saya mengungkapkannya...




kenapa gw gag suka aksi atau demo?

pertama baca dulu yang ini...
well... bukan karena gw gag cinta profesi gw ato gw egois...
please hargai orang-orang yang punya pemikiran seperti gw...!!
kalian para mahasiswa tukang demo cuma bisa bilang orang semacam gw itu orang yang gag peka, gag peduli, egois dan gag bertanggung jawab sebagai mahasiswa..

begini,,, kalau kalian menuntut demokrasi tapi kalian memaksa kan kehendak kalian ke orang-orang dengan pemikiran seperti saya? SADARKAH kalian sedang menginjak-injak sebutan demokrasi yang setiap saat kalian elu-elu kan?? dari segi apa bisa dibilang demokrasi kalau kalian memaksa kehendak kalian ke gw?

begini yang saya kutip dari blog salah satu aktifis kampus...
"Teriakan berantas kebodohan, menggelikan ketika keluar dari mulut mahasiswa bodoh!"

"Mahasiswa pemalas yang tidak bebas dari penyakit finansial, absurd ketika berteriak bebaskan rakyat dari kemiskinan!"

"Mahasiswa koruptor jam kuliah, tidak pantas berteriak anti-korupsi!"

nah asal kalian tahu saja, kalau saya diajak demo, saya akan berpikir ribuan kali dengan salah satu pertanyaan-pertanyaan saya ini...
"sudahkah saya pantas untuk menuntut semua itu?"
"sudahkah saya memperbaiki diri saya sendiri sebelum saya meminta orang lain utk memperbaiki sistemnya?"
"apakah saya sudah sanggup menjadi orang bijak saat saya diposisinya?"
"apakah mereka mau mendengar saya?"
"apakah ini bermanfaat bila saya mengorbankan waktu saya untuk demo?"
"sejauh apakah reaksi yang kita tuntut, sepengaruh apakah diri kita saat ini bagi orang-orang yang kita tuntut?"
"Hal nyata apa yang sudah saya lakukan demi kebaikan semuanya sebelum saya menuntut orang2 itu?"

ITULAH SALAH SATUNYA alasan gw kenapa gw menjadi mahasiswi dengan prinsip, tidak akan pernah ikut demo, berapapun saya dibayar.... prinsip saya bukan barang yang bisa diperjual belikan dengan bayaran, dengan paksaan atau apapun...

saya akan membuat bantahan mengenai anggapan2 klo orang-orang seperti saya itu egois...
begini, saya membantu memberikan pengaruh lewat tulisan blog, lewat media, lewat perbuatan lain yang Insya Allah lebih bermanfaat dari demo atau aksi... emang tidak menyeluruh dan responnya langsung, tapi saya percaya perlahan-lahan tapi pasti...



bukan kah alasan kalian ikut demo karena mahasiswa berhasil menurunkan presiden di tahun 1998?? selalu itu yang terngiang dimulut mahasiswa2 sekarang ini yang suka demo...

ya ya saya akui... tapi itu jalan terakhir.. apakah pemuda dulu berharap untuk berdemo jika ada jalan lain?? berdemo yang membuat korban berjatuhan?? apakah yang itu yang diharapkan mereka?? TIDAK saya yakin tidak kalau dulu ada jalan lain, pasti mereka memilih jalan lain... walaupun yang akhirnya gugur mereka memang tidak gugur dengan sia-sia tapi meninggalkan jejak yang dalam untuk kita pemuda-pemuda saat ini...

Lagian emang siapa sih yang demo?? KAMU APA??KALIAN APA??
yang demo itu pemuda2 dulu yang sudah memperjuangkan segala cara yang lebih sehat.... dan akhirnya tidak ada jalan lain selain itu... rezim dulu tidak mempermudahkan pemuda kita mengeluarkan aspirasinya... coba sekarang? apa yang tidak mudah? sekarang kita bisa berbicara di blog, bisa berargumen di situs2, atau komunitas tertentu, bisa menulis buku, atau apalah yang alasannya lebih ilmiah...

Tapi...

sesungguhnya saya juga gag akan menyalahkan yang mau ikut demo.. monggo yang mau ikut... itu prinsip kalian, silahkan saja... saya support dari belakang..
tapi janganlah kalian berkata saya egois, gag pedulian ato hal-hal yang sebenarnya kalian tidak tahu kebenarannya...

Perawat Muslimah

Dunia keperawatan mengenal tokoh Florance Nightiangle sebagai pelopor dunia keperawatan. Seluruh dunia mengenang jasa-jasanya dalam dunia keperawatan, sampai sekarang. Sebagai seorang muslim, kita juga mempunyai tokoh yang menjadi pelopor dunia keperawatan Islam. Ia adalah Rufaidah binti Sa’ad, yang merupakan perawat Islam pertama sejak zaman Rasulullah.
Rufaidah binti Sa'ad merupakan perawat muslim pertama dizaman rasulullah SAW. Wanita berhati mulia ini bernama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al Khazraj. Beliau lahir di Yastrib dan tinggal di Madinah. Rufaidah termasuk kaum Anshar, yaitu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Rufaidah mempelajari ilmu keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya yang berprofesi sebagai seorang dokter.

Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.

Ketika perang Badr, Uhud, Khandaq, dan perang khaibar, Rufaidah menjadi sukarelawan yang merawat korban terluka akibat perang. Beberapa kelompok wanita dilatihnya untuk menjadi perawat. Dalam perang Khaibar, mereka minta ijin kepada Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran agar dapat merawat mereka yang terluka, dan Rasulullah SAW mengijinkannya. Ketika damai, Rufaidah membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Kemudian berkembang, dan berdirilah Rumah Sakit lapangan yang terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Tercatat pula dalam sejarah saat perang Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis (Omar Hassan, 1998).

Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian luhur dan empati yang memberikan pelayanan keperawatan dengan baik pada pasien. Beliau memberikan mental. Sentuhan sisi kemanusiaan merupakan hal yang sangat penting bagi seorang perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan kemanusiaan (human touch) berjalan seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, namun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996). Beliau juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan.

Sejarah islam mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti :
• Ummu Ammara,
• Aminah,
• Ummu Ayman,
• Safiyat,
• Ummu Sulaiman, dan
• Hindun.

Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah :
• Ku'ayibat,
• Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,
• Ummu Atiyah Al Ansariyat, dan
• Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat.

Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi perawat ketika masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah :
• Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat,
• Aminah binti Qays al Ghifariyat,
• Ummu Atiyah Al Anasaiyat,
• Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat,
• Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.

Subhanallah... hebat bukan perawat-perawat muslim...?
gag kalah hebatnya dengan nightiangle bukan...?
=D... semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua...
perawat tidak pernah menyerah...
perawat tidak pernah berlari, tapi berjalan dengan lembut kearah pasiennya...
perawat tidak pernah takut apapun ketika sedang menjadi perawat...
perawat tidak pernah lupa untuk tersenyum...
perawat tidak pernah membiarkan pasiennya menderita...

HIDUP KEPERAWATAN INDONESIA...!!
JALANKAN KEWAJIBAN KITA...!!!
PERJUANGKAN HAK KITA dan HAK PASIEN!!!!


...Happy International Nursing day...
(^_^)